image

6 wisata alam dan religi menarik dikotawaringin 11

  1. Makam Kyai Gede
Makam Kyai Gede di Kotawaringin Lama. Foto: Pramudya.Jaka
zoom-in-whitePerbesar
Makam Kyai Gede di Kotawaringin Lama. Foto: Pramudya.Jaka
Kyai Gede sendiri yang memiliki nama asli Abdul Qadir Assegaf adalah seorang ulama asal Demak yang mendapatkan tugas dari Pangeran Suriansyah dari Kerajaan Banjar untuk menyebarkan Agama Islam ke Kotawaringin Barat.
Setiap tahunnya pemkab Kotawaringin Barat membuat acara Haul Akbar Kyai Gede di Kotawaringin Lama. Ya, Makam Kyai Gede bisa menjadi tujuan wisata religi, banyak orang-orang dari luar kota mengunjungi makam Kyai Gede tersebut untuk ziarah makam, bahkan ada yang dari Jawa, Kalsel hingga Kalbar.
ADVERTISEMENT
  1. Masjid Kyai Gede
Masjid Kyai Gede. Foto: Pramudya Jaka
zoom-in-whitePerbesar
Masjid Kyai Gede. Foto: Pramudya Jaka
Masjid Kyai Gede menjadi saksi sejarah peninggalan Kyai Gede dalam menyebarkan agama islam di Kotawaringin Barat. Yang unik dari bangunan masjid didominasi dengan bahan kayu baik dari lantai hingga atap bangunan. Luas masjid 16×16 meter (256 m2) dan terdiri dari 36 tiang penyangga, 4 di antaranya merupakan tiang utama (saka guru) yang berada di tengah ruangan.
Tampak dalam Masjid Kyai Gede. Foto: Pramudya Jaka
zoom-in-whitePerbesar
Tampak dalam Masjid Kyai Gede. Foto: Pramudya Jaka
Khusus untuk tiang saka guru yang berdiri di atas umpak kayu, memiliki ukiran menyerupai kelopak bunga teratai. Teknik dalam penyambungan kayu satu dengan yang lain tidak menggunakan paku besi melainkan menggunakan paku yang terbuat dari kayu (pasak). Seperti masjid kuna pada umumnya, masjid Kyai Gede juga memiliki mihrab, mimbar, dan bedug.
ADVERTISEMENT
  1. Astana Alnurasi
Bangunan kayu Astana Alnursari. Foto: Pramudya Jaka
zoom-in-whitePerbesar
Bangunan kayu Astana Alnursari. Foto: Pramudya Jaka
Tidak jauh dari Masjid Jami Kutaringin, ada Astana Alnursari, Astana Alnursari mulai digunakan setelah perpindahan pusat kerajaan dari Kotawaringin Lama ke Pangkalan Bun. Pemakaian Astana Alnursari dimulai pada masa pemerintahan Sultan Kerajaan Kotawaringin yang ke dua belas.
Tampak halaman yang luas Astana Alnursari. Foto: Pramudya Jaka
zoom-in-whitePerbesar
Tampak halaman yang luas Astana Alnursari. Foto: Pramudya Jaka
Astana Alnursari berbentuk rumah panggung. Bahan bangunan yang utama ialah kayu ulin. Bagian dinding dan lantai terbuat dari papan kayu, sedangkan bagian atap terbuat dari sirap kayu. Bentuk bagian atapnya adalah limasan dan bagian ruangannya serupa dengan rumah tradisional lainnya di Kalimantan. Bagian depan dari Astana Alnursari terdiri dari balai paranginan, ruang pertemuan, kediaman raja dan keluarganya. Sedangkan bagian belakang merupakan tempat bersantai.
Masuk ke dalam Astana kamu bisa melihat peninggalan zaman kerajaan seperti meriam misalnya, Astana Alnursari sendiri sudah menjadi cagar budaya lo. Jangan lupa mampir ya.
ADVERTISEMENT
  1. Danau Masoraian
Danau Masoraian salah satu spot memancing terbaik di Kotawaringin Lama. Foto: Sebumi.id
zoom-in-whitePerbesar
Danau Masoraian salah satu spot memancing terbaik di Kotawaringin Lama. Foto: Sebumi.id
Danau Masoraian salah satu spot memancing terbaik di Kotawaringin Lama. Tidak hanya itu, Danau Masoraian menjadi tempat habitat ikan-ikan air tawar endemik khas Kalimantan, seperti seluang, haruan, baung, kapar, lais, dan toman. Itulah kenapa Danau Masoraian sangat cocok bagi para pemancing mania.
Danau Masoraian salah satu spot memancing terbaik di Kotawaringin Lama. Foto: Sebumi.id
zoom-in-whitePerbesar
Danau Masoraian salah satu spot memancing terbaik di Kotawaringin Lama. Foto: Sebumi.id
Tidak hanya ikan yang menjadi daya tarik danau ini, di sekitarnya hutan lahan basah terhampar. Sejumlah pepohnan endemik Kalimantan masih bisa dijumpai. Batang-batang pohon di sana menjadi penampung air yang alami. Hutan ini juga masih menjadi wadah yang nyaman bagi satwa seperti lutung, musang, bekantan, dan berbagai rupa burung.
  1. Wisata Danau Limau
Desa Wisata Danau Limau. Foto: @lalang_pedukuhan
zoom-in-whitePerbesar
Desa Wisata Danau Limau. Foto: @lalang_pedukuhan
Desa Wisata Danau Limau terletak di Desa Lalang Kecamatan Kotawaringin Lama. Wisata Danau Limau terletak disamping pemukiman warga yang mana dulunya Sebuah danau tempat Pemandian warga Desa Lalang, dan diakhir tahun 2017 mulailah mengonsepan danau sebagai Wisata Danau Limau, pembangunan dimulai awal tahun 2018 sampai dengan saat ini dan seterusnya mengunakan Dana Desa (DD). Salah satu wahana yang bisa kamu coba adalah wahana flying fox di atas embung Danau Limau, Desa Lalang. Selain Flying fox juga ada bebek air, dengan merogoh koceh Rp. 15 ribu sudah bisa menikmati keindahan wisata Danau Limau di Desa Lalalang.
Desa Wisata Danau Limau. Foto: @lalang_pedukuhan
zoom-in-whitePerbesar
Desa Wisata Danau Limau. Foto: @lalang_pedukuhan
  1. Danau Gatal
Danau Gatal, Kotawaringin Lama. Foto: Fiyya/InfoPBUN
zoom-in-whitePerbesar
Danau Gatal, Kotawaringin Lama. Foto: Fiyya/InfoPBUN
Mungkin ada yang bertanya - tanya mengapa Danau ini bernama Danau Gatal? sebenarnya air di Danau ini sama sekali tidak gatal, tetapi di sekitar Danau ada tanaman rengas yang bila mengenai badan manusia akan terasa sangat gatal.
ADVERTISEMENT
Danau Gatal selain selain menjadi daerah konservasi atau cagar alam juga berstatus sebagai cagar budaya, karena pada masa lalu Danau Gatal dan sekitarnya merupakan pusat pengembangan ajaran agama Islam.
Bahkan menurut legenda pesantren pertama kali yang ada di Kalimantan Tengah terletak di kawasan Danau Gatal, kala itu ulama yang mengembangkan ajaran Islam di daerah ini bernama Kyai Rangga Santrek, dimana nama Rangga Santrek dijadikan sebagai nama jalan di Kotawaringin Barat.